Cara Menanam Cabe Rawit Yang Baik dan Benar
Yang perlu diperhatikan saat menanam cabai rawit adalah pengolahan tanah, dapat dilakukan dengan membajak atau mencangkul sedalam kurang lebih antara 25 – 30 cm hingga tanah menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar matahari.
Setelah itu tahap pembuatan bedeng, buat bedeng dengan kriteria seperti berikut ini:
- Lebar bedeng 100 – 120 cm
- Tinggi bedeng 20 – 30 cm
- Jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan.
Kemudian lakukan pemumupukan dengan menggunakan pumpuk kandang, pupuk kandang yang baik mempunyai ciri sebagai berikut:
- Tidak berbau
- Tidak panas
- Berwarna kehitam hitaman
- Benar – benar sudah matang
Jarak tanaman cabai rawit, agar menghasilkan produksi yang maksimal adalah sebagai berikut:
- 50 x 100 cm
- 60 x 70 cm
- 50 x 90 cm
Cara pembuata jarak tanaman
- Pasang tali pelurus sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
- Ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
- Buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
- Pupuk kandang = 1 kg / lubang
- Pupuk urea
- Pupuk TSP
- Pupuk KCI
Campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat.
Lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tahap pesemaian, pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit tanaman atau calon tanaman yang baik.Caranya dengan membuat bedeng dengan ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut:
- Lebar bedeng 1 – 1,2 m
- Panjang bedeng 3 – 5 m
- Tingi bedeng 15 – 20 cm
Kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar 300 – 500 benih. sebelum benih disemai atau ditabur , tempat pesemaian disiram merata. beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :
- Semai bebas atau ditabur merata
- Semai dalam baris
- Semai berkelompok
Segera tanam bibit tanaman cabai rawit yang sudah berumur 1 bulan. penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu, ciri – cirri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
- Telah berumur satu bulan
- Tidak terserang hama dan penyakit
- Pertumbuhan tanaman seragam
Dan berikut ini adalah cara penanaman bibit cabe rawit
- Siram bibit yang akan ditanam
- Pilih bibit yangakan ditanam
- Lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
- Padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
Dan setalah itu lakukan pemeliharaan tanaman cabai rawit.
- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
- RumpuT liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
- Pemupukan, Jumlah pupuk yang dibutuhkan dalam satu hektar adalah
- UREA = 200 kg
- TSP = 200 kg
- KCI = 150 kg
- Hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- Tungau marah
- Kutu daun berwarna kuning
- Kutu gurem atau thrips
- Tanda – tanda tanaman terserang
- Tanaman berwarna seperti perak
- Tanaman tampak pucat
- Daun menjadi layu
- Pengendalian
- Cabut tanaman yang terserang berat
- Kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu dibakar
Cara Menanam Tomat Yang Baik Dan Benar
Tanaman tomat dibedakan menjadi dua, yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman yang pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Sedangkan tipe indeterminate, postur tanaman yang tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate menghasilkan buah dengan ukuran yang besar.
Tanaman tomat membutuhkan curah hujan antara 100-220 mm/hujan dengan ketinggian tempat berkisar antara 100-1000 mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30°C, sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20°C. Tanaman tomat sangat membutuhkan air karena 90% kandungan tomat terdiri dari air.
Agar diperoleh hasil yang optimal, lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan di bekas lahan tanaman tomat atau tanaman lain yang masih sefamili.
Persiapan lahan untuk budidaya tomat meliputi:
- Pembajakan dan penggaruan tanah.
- Pembuatan bedengan kasar selebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lebar parit 50-70 cm.
- Pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa PHP (Plastik Hitam Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5.
- Pemberian pupuk kandang fermentasi sebanyak 40 ton/ha dan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 150 kg/rol mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukan/pencacakan bedengan agar pupuk yang sudah diberikan bercampur dengan tanah,
Persiapan selanjutnya adalah:
- Pemasangan mulsa PHP
- Pembuatan lubang tanam dengan jarak tanam ideal untuk musim kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan musim penghujan bisa diperlebar 70 cm x 70 cm, kemudian dilakukan pemasangan ajir.
- Pemasangan ajir dianjurkan dengan sistem ajir tegak supaya kelembaban tanaman tomat terjaga, masing2 ajir dihubungkan gelagar. Agar serangkaian ajir tersebut menjadi kuat, ajir paling pinggir dan setiap 4 ajir dipasang ajir penguat membentuk sudut ± 45°.
Persiapan pembibitan budidaya tomat membutuhkan sungkup pembibitan untuk melindungi bibit muda. Kemudian menyediakan media semai dengan komposisi:
- 20 liter tanah
- 10 liter pupuk kandang.
- 150 g NPK halus.
Media campuran dimasukkan ke dalam polibag semai. Sebelum melakukan penyemaian benih ke media, sebaiknya benih direndam dalam larutan fungisida sistemik berbahan aktif simokanil atau metalaksil dengan dosis ½ dosis terendah yang dianjurkan pada kemasan selama ± 6 jam. Untuk mempercepat perkecambahan benih, tutup permukaan media menggunakan mulsa PHP, agar bagian dalam media dalam keadaan lembab.
Pembukaan penutup permukaan media semai dilakukan apabila benih sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik transparan. Pembukaan sungkup dimulai jam 07.00-09.00, dibuka lagi jam 15.00-17.00.
Setelah benih berumur 5 hari menjelang tanam, buka sungkup secara penuh, ini berfungsi untuk penguatan tanaman. Lakukan penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil dan insektisida berbahan aktif imidakloprid pada saat berumur 10 hari setelah semai dengan dosis ½ dosis terendah.
Penyulaman budidaya tomat dapat dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan dapat erpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit.
Perempelan tunas samping tanaman tomat dilakukan sampai pembentukan cabang, ini dilakukan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan untuk mengoptimalkan produksi.
Sanitasi lahan pada budidaya tomat meliputi :
- Pengendalian gulma/rumput
- Pengendalian air saat musim hujan sehingga tidak muncul genangan.
- Pemangkasan daun serta pencabutan tanaman tomat terserang hama penyakit.
Lakukan pengairan secara terukur (1/3 dari tinggi bedengan), dengan penggenangan seminggu sekali, terutama jika tidak sedang turun hujan.
0 comments:
Post a Comment